rohman

seting OSPF dengan Quagga posted

0


To The Point aja: Disini saya menggunakan Ubuntu Server 8.04. Interface eth0 dengan IP Address 192.168.1.10/24
a. Install-kan quagga
#apt-get install quagga
b. Masuk ke folder quagga untuk mempermudah setting
#cd /etc/quagga
c. Edit file daemons,kemudian edit pada baris zebra dan ospfd. No diganti dengan Yes
/etc/quagga# vim daemons
zebra=no
bgpd=no
ospfd=no
ospf6d=no
ripd=no
ripngd=no
isisd=no
Edit menjadi :
zebra=yes
bgpd=no
ospfd=yes
ospf6d=no
ripd=no
ripngd=no
isisd=no
d. Buat file zebra.conf dan beri password buat vty, contoh password=12345
#touch /etc/quagga/zebra.conf
#echo “password 12345″ > /etc/quagga/zebra.conf
e. Restart quagga
#/etc/init.d/quagga restart
f. Lihat apa zebra sudah jalan belum
#ps ax |grep zebra
4550 ? Ss 0:00 /usr/lib/quagga/zebra –daemon -A 127.0.0.1
4561 pts/0 T 0:00 grep zebra
g. Lakukan konfigurasi interface eth0 dengan zebra :
#telnet localhost zebra
Masukan password yang telah dimasukan sebelumnya
Perintah konfigurasi quagga mirip dengan perintah konfigurasi Cisco IOS.
Setelah masuk ke quagga, konfigurasi interface :
Masuk ke terminal
#enable (enable konfigurasi)
#configure terminal (kalau lupa pake ? untuk help)
#hostname server-lokal (nama server)
#int eth0
#link-detect
# ip addr 192.168.1.10/24 (Ip Address Server)
#end
#write
#sh run (Untuk melihat konfigurasi)
h.Sekarang kita setting untuk ospfd-nya. Untuk network-nya dipake 192.168.1.0/24 area 0.0.0.7, buat file ospfd.conf dan passwordnya 12345 seperti setting zebra di atas:
#touch /etc/quagga/ospfd.conf
#echo “password 12345″ >/etc/quagga/ospfd.conf
i. Restart quagga
#/etc/init.d/quagga restart
j. Lakukan konfigurasi interface eth0 dengan zebra :
#telnet localhost ospfd
Masukan password yang telah dimasukan sebelumnya
Masuk ke terminal
#enable
#configure terminal
#hostname server-lokal
#router ospf
#network 192.168.1.0/24 area 0.0.0.7
# redistribute connected
#end
#write
#sh run
k. Konfigurasi Selesai tinggal pengecekan update routingnya
#ip route show
Jika Routing Table-nya muncul banyak berarti setting ospf berhasil.
Sekian artikel sederhana ini, Semoga bermanfaat, jika ada kekurangan harap koreksinya.
0
1. Siapkan 1 buah PC dengan OS Debian
2. Login sebagai root
3. Setting dahulu interfaces untuk server dan client ketikkan perintah
vim /etc/network/interfaces
4. Lalu edit seperti dibawah ini
#Interface Server
auto eth0
iface eth0 inet static
address 10.67.192.11
netmask 255.255.255.0
network 10.67.192.0
broadcast 10.67.192.255
gateway 10.67.192.1
Keluar dan save,ketikkan :wq!
5. Lalu install bind9 untuk setting DNS Server
apt-get install bind9
6. Ketikkan perintah cd /etc/bind
7. Ketikkan perintah vim named.conf.local lalu tambahkan seperti berikut :
zone “sekolah.sch.id” {
type master;
file “/etc/bind/db.name”;
};
zone “192.67.10.in-addr.arpa” {
type master;
file “/etc/bind/db.ip”;
};
Keluar dan save,ketikkan :wq!
8. Sekarang kita buat file db.name,supaya mudah copy kan dari db.0 gunakan perintah
cp /etc/bind/db.0 /etc/bind/db.name
9. Lalu edit file db.name dengan perintah vim /etc/bind/db.name tambahkan seperti dibawah ini
;
; BIND reverse data file for broadcast zone
;
$TTL 604800
@ IN SOA www.sekolah.sch.id. root.sekolah.sch.id. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS www.sekolah.sch.id.
IN MX 10 mail.sekolah.sch.id.
www IN A 10.67.192.11
bayu IN CNAME www.sekolah.sch.id.
mail IN CNAME www.sekolah.sch.id.
Keluar dan save,ketikkan :wq!
10. Sekarang kita buat file db.ip,supaya mudah copy kan dari db.name gunakan perintah
cp /etc/bind/db.name /etc/bind/db.ip
11. Lalu edit file db.ip dengan perintah vim /etc/bind/db.ip tambahkan seperti dibawah ini
; BIND reverse data file for broadcast zone
;
$TTL 604800
@ IN SOA www.sekolah.sch.id. root.sekolah.sch.id. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS www.sekolah.sch.id.
11 IN PTR www.sekolah.sch.id.
Keluar dan save,ketikkan :wq!
12. Lalu atur name server agar memakai DNS yang telah kita buat dengan perintah vim /etc/resolv.conf
Isikan seperti berikut
nameserver 10.67.192.11
Keluar dan save,ketikkan :wq!
13. Lalu ketikkan perintah /etc/init.d/networking restart untuk merestart settingan network
14. Lalu ketikkan perintah /etc/init.d/bind9 restart untuk merestart domain
15. Tes DNS yang telah kita buat dengan perintah nslookup www.sekolah.sch.id
16. lalu lagi dengan perintah nslokkup 10.67.192.11
17. Lalu installkan apache2,php5 dan links dengan perintah berikut apt-get install apache2 php5 links
18. Masuk ke direktori apache dengan perintah cd /etc/apache2
19. Edit apache2.conf dengan perintah vim apache2.conf tambahkan script berikut
ServerRoot “/etc/apache2”
ServerName sekolah.sch.id
Keluar dan save,ketikkan :wq!
20. Lalu masuk ke direktori sites-avalaible dengan perintah cd sites-avalaible
21. lalu copy file default dengan perintah cp default www
22. edit file www dengan perintah vim www tambahkan script berikut
ServerAdmin bayu@sekolah.sch.id
ServerName bayu.sekolah.sch.id
DocumentRoot /var/www/
Dan script berikut di bagian paling bawah
ServerName mail.sekolah.sch.id
DocumentRoot /usr/share/squirrelmail
Keluar dan save,ketikkan :wq!
23. Keluar dari direktori sites-avalaible lalu masuk ke direktori sites-enabled ketikkan perintah cd /etc/apache2/sites-enabled/
24. Hapus file 000-default dengan perintah rm 000-default
25. Lalu copy file www dari sites-avalaible ke sites-enabled dengan perintah ln –s /etc/apache2/sites-avalaible/www /etc/apache2/sites-enabled/www
26. Install postfix dengan perintah seperti berikut apt-get install postfix
27. Reconfigure ulang settingan postfix dengan perintah dpkg-reconfigure postfix
Pilih “OK”
Pilih “internet site”
masukkan mailname dengan nama mail anda contohnya “sekolah.sch.id”
Lalu “Kosongkan”
Pastikan terisi seperti berikut
“sekolah.sch.id, debian, localhost.localdomain, localhost”
Pilih “NO”
Tambahkan network server dan client contoh
“10.67.192.0/24”
Pilih “YES”
Isikan “0”
Isikan “+”
Pilih “all”
28. Installkan software pendukung postfix dengan perintah apt-get install courier-imap courier-pop
29. Installkan paket squirrelmail dengan perintah
Apt-get install squirrelmail
30. lalu edit file config.php dengan perintah vim /etc/squirrelmail/config.php
edit script $imap_server_type misal
$imap_server_type = ‘courier’ ;
31. Konfigurasikan postfix supaya format mailbox-nya menggunakan Maildir dengan perintah postconf –e “home_mailbox = Maildir/”
Perintah postconf –e “mailbox_command =”
32. Supaya setiap pengguna baru otomatis mempunyai direktori Maildir ketikkan perintah cd /etc/skel
perintah maildirmake Maildir
33. Tambahkan user yang akan memakai squirrelmail dengan perintah
adduser [nama user]
34. Restart semua aplikasi dengan perintah
“/etc/init.d/network restart”
“/etc/init.d/bind9 restart”
“apache2ctl restart”
“/etc/init.d/postfix restart”
“/etc/init.d/dovecot restart”

MikroTik

Posted: 1 Maret 2012 in Uncategorized
0
MikroTik RouterOS™ merupakan sistem operasi yang diperuntukkan sebagai network router.
Sejarah Mikrotik
Mikrotik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia, pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins.] John Trully yang berkebangsaan Amerika Serikat berimigrasi ke Latvia dan berjumpa Arnis yang sarjana Fisika dan Mekanika di sekitar tahun 1995.Tahun 1996 John dan Arnis mulai me-routing dunia (visi Mikrotik adalah me-routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless LAN (W-LAN) Aeronet berkecepatan 2Mbps di Moldova, tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia, karena ambisi mereka adalah membuat satu peranti lunak router yang handal dan disebarkan ke seluruh dunia. Ini agak kontradiksi dengan informasi yang ada di web Mikrotik, bahwa mereka mempunyai 600 titik (pelanggan) wireless dan terbesar di dunia.
Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (WISP), tapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia.Latvia hanya merupakan “tempat eksperimen” John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar empat ratusan pelanggannya.
Linux yang mereka gunakan pertama kali adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5 – 15 orang staf R&D Mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Selain staf di lingkungan Mikrotik, menurut Arnis, mereka merekrut juga tenaga-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan Mikrotik secara maraton.
Jenis-Jenis Mikrotik
Berikut ini jenis-jenis dari MikroTik
Mikrotik RouterOS™
Adalah versi MikroTik dalam bentuk perangkat lunak yang dapat diinstal pada komputer rumahan (PC) melalui CD. Anda dapat mengunduh file image MikroTik RouterOS dari website resmi MikroTik, www.mikrotik.com. Namun, file image ini merupakan versi trial MikroTik yang hanya dapat dalam waktu 24 jam saja. Untuk dapat menggunakannya secara full time, anda harus membeli lisensi key dengan catatan satu lisensi hanya untuk satu harddisk.
Fitur – Fitur Mikrotik
Berikut fitur dari MikroTik
Penanganan Protokol TCP/IP:
• Firewall dan NAT
• Routing – Static routing
• Data Rate Management
• Hotspot
• Point-to-Point tunneling protocols
• Simple tunnels
• IPsec
• Web proxy
• Caching DNS client
• DHCP
• Universal Client
• VRRP
• UPnP
• NTP
• Monitoring/Accounting
• SNMP
• M3P
• MNDP
• Tools
Layer 2 konektivitas
• Wireless
• Bridge
• Virtual LAN
• Synchronous
• Asynchronous
• ISDN
• SDSL
Level RouterOS dan Kemampuannya
Mikrotik RouterOS hadir dalam berbagai level.Tiap level memiliki kemampuannya masing-masing, mulai dari level 3, hingga level 6. Secara singkat, level 3 digunakan untuk router berinterface ethernet, level 4 untuk wireless client atau serial interface, level 5 untuk wireless AP, dan level 6 tidak mempunyai limitasi apapun. Untuk aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4 (200 pengguna), level 5 (500 pengguna) dan level 6 (tidak terbatas).
Manual Dokumentasi
MikroTik RouterOS menyediakan referensi manual untuk dokumentasinya di antara dokumentasi tersebut yaitu Remote Administration, IP Addressing and Routing, Interfaces, Virtual Private Networking, Authentication, Authorization, Accounting and Monitoring, Firewall and Quality of Service, Plug-and-Play Network Access, System Information and Utilities, Diagnostics Tools, High Availability.

0 komentar:

Posting Komentar